Elyza Istri Sekda Kabupaten Bintan Caleg DPRD BINTAN Partai Golkar Sekda Bintan Kapan Cuti ?
erdepe.com-Istri sekda kabupaten Bintan yang bernama elyza Riani menjadi calon legislatif atau caleg DPRD kabupaten Bintan pada pemilu 2024 Februari nanti. Elyza Riani selain caleg dari partai Golkar, elyza juga merupakan istri dari Rony Kartika sekretaris Daerah kabupaten Bintan saat ini.
Sampai saat ini suami elyza yang juga sekda Bintan tidak mau mengajukan cuti yang sudah di atur oleh peraturan perundang undangan. Hal tersebut berdasarkan aturan baru dari Kementerian PAN-RB.
Ketentuannya itu aturan baru dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) bagi PNS yang keluarganya itu menjadi caleg atau calon kepala daerah bisa mengajukan cuti di luar tanggungan negara.
Masyarakat bintan menyangkan sikap sekda Bintan yang diberitakan tidak mau ambil cuti walaupun istrinya jadi caleg. Hal ini dikatakan Sulaiman warga Kijang bahwa sekda adalah jabatan strategis yang seharusnya memberi contoh yang baik mengenai aturan yang berlaku di negara kita ini.
Sulaiman mengatakan jangan mentang mentang istrinya caleg dari Golkar yang partainya sama dengan Bupati dan gubernur lalu seenaknya aja. Seharusnya sekda mengajukan cuti sesuai aturan yang dibuat oleh pemerintah pusat.
“Sekda itu harus memberi contoh apalagi dia lulusan STPDN yang kita rasa sudah sangat tau tentang aturan. Kenapa dia tidak cuti, apakah mau pakai fasilitas negara untuk kampanye istirnya. Kita warga bintan muak dengan kelakuan mereka dari partai ini, karena suka suka dia aja”, ujarnya.
Sulaiman mengatakan sekda kabupaten Bintan telah memberi contoh tak baik kepada masyarakat. Ini namanya sama juga dengan KKN korupsi kolusi nepotisme. Istri dia dari Golkar bupati dia juga Golkar, istri Bupati juga caleg Golkar ini namanya KKN.
“Kita melihat kalau di Tanjungpinang pejabatnya mengajukan cuti karena pasangannya jadi caleg. Kalau dibintan malah diam diam ikut kampanye ini artinya sekda dan bupati sudah memberi contoh buruk bagi jalannya demokrasi”, (red)