KepriPemerintahan&Politik

Harga Ayam Naik, Pemko Masih Krisis Anggaran Karena Defisit, Disperindag Malah Jalan Jalan ke Solo

erdepe.com – Sejumlah masyarakat Tanjung Pinang, kembali menyorot sikap Kepala Disperindag kota Tanjung Pinang, Riani yang malah berjalan-jalan ke kota Solo Jawa Tengah di saat kondisi harga pangan seperti daging ayam dan cabe yang sudah naik harganya di tanjung pinang.

Perjalanan dinas Riani ini juga menjadi perbincangan di internal opd pemko Tanjung pinang karena Disperindag memaksakan untuk pergi ke luar daerah disaat kondisi keuangan pemko Tanjung pinang yang masih defisit puluhan miliar dari total rp97 miliar yang mengalami defisit sejak awal tahun 2024.

“TAPD ini gak adil terutama pak sekdako. Opd-opd di suruh potong potong anggaran sampai semua perjalanan dinas dalam daerah juga dihapus kan karena alasan defisit, tapi itu dinas perindag bisa pula jalan jalan ke luar daerah. Mentang mentang itu berlindung di acara dekranasda istrinya walikota lalu anggarannya tdk di potong ini tak adil namanya”, kata salah satu pegawai pemko Selasa (14/5)

Saat wartawan media ini mendatangi kantor Disperindag untuk mengkonfimasi masalah kenaikan harga harga di pasar, salah satu pegawai Disperindag mengatakan bahwa kepala dinas tidak berada di kantor karena sedang berangkat ke solo bersama beberapa pegawai untuk menghadiri acara.

“Bu kadis tak ada lagi berangkat ke solo jadi tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan”, kata salah satu pegawai.

Lalu wartawan media ini mewawancarai pembeli di pasar. Fahmi warga Batu 9 yang sedang membeli ayam segar di pasar bincen, Selasa (14/5)

“Saya kaget, tadi harga ayam sudah rp44 ribu perkilo. Kan dah tak becus, saya nilai ini akibat pedagang tak ada dipantau oleh Disperindag, sehingga penjual semena-mena menaikan harga”, katanya.

Fahmi mengatakan kenaikan harga daging ayam ini ini karena tak ada solusi Pemko Tanjung Pinang melalui dinas terkait. Padahal ayam ini sudah sering mengalami kenaikan. saya nilai tak ada pernah solusi. Karena kalau saya baca di media. solusinya hanya panggil distributor ayam. tapi hanya sekedar panggil namun tak ada kasi solusi semisal bantuan biaya pakan atau lainnya.

Fahmi berharap kepada Pejabat tinggi pemko tanjung pinang atau pun dewan selaku komisi bisa memanggil Kadis itu untuk dilakukan rapat dengar pendapat.Dewan seharusnya harus peka dengan keluhan masyarakat ini.

“Karena sudah sering disorot warga seharusnya dewan DPRD bertindak”, katanya. (sp)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button