KepriPemerintahan&Politik

Semarak Idulfitri di Penyengat Dianggarkan Masa Wako Rahma Lalu Dihilangkan Pj Wako Hasan

erdepe.com – Semarak Idulfitri di Penyangat sudah menjadi kegiatan rutin dalam kurun beberapa tahun terakhir. Ini adalah upaya menghidupkan kembali tradisi yang pernah berjaya pada masa kesultanan Riau-Lingga di Penyengat.

Tetapi, pada tahun ini, agaknya semua masyarakat bersiap untuk kecewa. Pasalnya, dari sumber yang diperoleh Organisasi Pemuda Penyengat (OPP), kegiatan itu sudah tidak lagi dianggarkan oleh pemerintah daerah.

“Kami dengar kabar begitu. Padahal dulu zaman Bu Rahma (wako definitif) sudah dianggarkan, tetapi sekarang belum ada tanggapan dari Disbudpar,” kata Ketua OPP, Tohar Fahlevy, Selasa (12/3).

Tohar berkisah, jauh-jauh hari sebelumnya, dia mengaku sudah menemui Pj. Wali Kota Tanjungpinang dan yang bersangkutan telah berjanji tidak akan menghapus segala kegiatan di Penyengat, termasuk Semarak Idulfitri.

“Beliau sendiri yang berjanji waktu itu. Sekarang malah sama sekali tidak ada kejelasannya,” kata Tohar.

Tidak sejalannya antara ucapan dengan kenyataan, sambung Tohar, adalah preseden buruk untuk pemimpin. Ini yang dia kecewakan dari sosok Pj. Wali Kota Tanjungpinang.

“Kami kompak, semua pengurus dan anggota OPP mengharamkan pemimpin pembohong seperti itu menginjakkan kaki di pulau Penyengat,” ucap Tohar geram.

Kegeraman yang senada dilontarkan pula oleh Yanto, Ketua OPP wilayah Kampung Ladi. Menurut pria yang akrab disapa Thole ini, Semarak Idulfitri di Penyengat itu bukan kegiatan yang baru tercetus beberapa waktu belakangan ini, tetapi sudah ada dan menjadi tradisi kesultanan sejak dahulu.

“Itulah kalau punya pemimpin yang tidak peka dengan sejarah dan kebudayaan. Agaknya dia sangkakan kegiatan kami ini main-main saja,” ucap Thole.

Meski telanjur kecewa berat dengan Pemko Tanjungpinang, Thole melanjutkan, OPP tetap berusaha semaksimal mungkin menggelar acara serupa. OPP, kata Thole, tidak ambil pusing apakah pemerintah atau Pj. Wali Kota tidak mendukung kegiatan ini.

“Yang penting, kami sebagai anak muda berbuat sesuatu buat kampung kami. Lantak merekalah nak borak-borak,” pungkas Thole.(sp)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button